DPRD Minta Polisi Usut Bisnis VGMC
sumber : http://www.riaupos.co/berita.php?act=full&id=18345&kat=3#.UTDD0-z-rFw
PEKANBARU (RP)- Banyaknya masalah bisnis investasi yang dinilai mulai
merugikan masyarakat Riau, seharusnya ditanggapi oleh aparat penegak
hukum.
Jika suatu bisnis meresahkan masyarakat, diminta atau tidak, semestinya pihak kepolisian melakukan pengusutan.
Seperti
bisnis investasi di bawah bendera VGMC (Virginia Gold Mining
Corporation) yang dinilai sudah membuat resah hampir semua masyarakat
baik dari kalangan biasa hingga pejabat.
Bisnis yang menjanjikan keuntungan besar ini ditengarai telah menyebabkan ribuan masyarakat Riau terjebak dalam kebingungan.
‘’Harus
kita akui, banyak masyarakat kita sekarang terjebak dengan bisnis VGMC.
Dan saat ini mereka dilanda kecemasan yang mendalam akibat mulai tidak
berjalannya bisnis ini dengan normal. Jika sudah membuat keresahan,
seharusnya pihak kepolisian langsung turun tangan melakukan pengusutan
terutama kalangan pemimpin usaha ini di Riau,’’ jelas anggota DPRD Riau,
H Zukri Misran kepada wartawan di gedung DPRD Riau, Kamis (18/10).
Menurutnya,
kejadian di Pelalawan di mana masyarakat umumnya sudah sangat berharap
lewat bisnis ini, membuat miris semua pihak. Untuk bisa ikut investasi
ini, banyak masyarakat harus menjual kendaraan dan tanah yang dimiliki
sebagai modal.
Dan tak hanya kalangan umum, kalangan pegawai
negeri sipil (PNS) di Pelalawan juga sudah banyak yang menggadaikan SK
pengangkatan hanya untuk bisa bergabung dalam VGMC.
‘’Sejak awal
Oktober lalu, bisnis ini sudah istirahat. Akibatnya, masyarakat mulai
panik karena sudah kehilangan harta yang dimilikinya,’’ tambah Zukri.
Seperti
diberitakan Riau Pos beberapa waktu lalu, investasi menggiurkan dengan
keuntungan berlipat dari Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) ternyata
banyak diikuti PNS, pengusaha, pedagang, anggota DPRD, bahkan masyarakat
biasa, di Kabupaten Pelalawan.
Bahkan ada yang investasi
miliaran rupiah dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan berlipat
ganda. Namun, keuntungan tersebut sekarang tinggal mimpi saja.
Perbincangan
hangat yang menyebutkan tentang susahnya pencairan dana dari VGMC terus
dibincangkan di kedai kopi dan kantor dinas.
Bahkan nilai
investasi masyarakat yang ikut investasi tersebut ada yang mencapai Rp1
miliar. Sedangkan rata-rata investasi Rp50 juta hingga Rp500 juta.
Seperti
yang diutarakan Husni Tamrin, di Pangkalankerinci. Tamrin menyebutkan,
investasi ini sangat menggiurkan. Namun, dirinya tidak tertarik untuk
investasi tersebut. Lebih baik berpikir tentang kepentingan masyarakat
dan usaha kebun saja.
‘’Saya bilang menggiurkan katanya kalau
investasi Rp100 juta bisa dapat Rp25 juta per bulan. Siapa yang yang mau
memberi uang sebesar itu. Tapi, sekarang saya dengan pembicaraan di
tengah masyarakat banyak yang mengeluh. Bahkan ada yang termenung karena
baru memasukan investasi Rp300 juta sampai gadaikan SK. Namun dananya
tidak bisa diambil lagi,’’ ujarnya.(ans)
No comments:
Post a Comment